Fauna yang dapat dijadikan sebagai obat
1. Cacing tanah
binatang yang hidup dalam tanah dan berlendir ini selain diburu
untuk dijadikan umpan memancing ternyata bisa digunakan sebagai obat
tradisional. Cacing mengandung kadar protein yang sangat tinggi, beberapa m
kasiat cacing diantaranya adalah untuk obat typus, menurunkan kolestrol,
menurunkan tekanan darah tinggi, mengobati saluran infeksi pernafasan, infeksi
saluran pernafasan dan menurunkan kadar gula adalam darah.
2. Kelelawar
hidup mencari makan di malam hari dan tidur di siang hari adalah
aktivitas hewan ini. Bebagai penggunaan daging kelelawar sebagai obat antara
lain adalah untuk penyakit asma, alergi hingga menambah stamina bagi pria
maupun wanita
3. Tokek
beberapa tahun lalu tokek sangat dicari, sehingga harganya pun
menjadi sangat mahal. Tokek dipercaya dapat mengobati asma, penyakit kulit dan
menambah stamina, bahkan menurut penelitian daging tokek juga dapat menambah
kekebalan tubuh yang juga membantu menghancurkan sel-sel tumor maupun kanker.
4. Tupai
binatang yang hidup di pohon kelapa ini pandai sekali melompat,
hingga dijadikan sebuah pantun. Dibalik kelincahan hewan ini ternyata mempunyai
banyak kasiat untuk mengobati berbagai macam penyakit seperti diabetes, kanker,
reumatik dan penyakit lever apabila rutin dikonsumsi.
5. Kadal
kadal telah lama dikenal sebagai obat tradisional untuk mengobati
penyakit yang berhubungan dengan organ bagian dalam manusia seperti : ginjal,
paru-paru, asma, batuk, hingga tuberculosis (TBC).
6. Undur-undur sebagai obat
Tahukah kamu, kalau undur-undur juga bisa digunakan sebagai obat
alternatif mengatasi diabetes. Binatang kecil biasa dijumpai di sekitar rumah
berhalaman pasir itu ampuh menurunkan gula darah. Undur-undur mempunyai nama
latin Myrmeleon sp ternyata berkhasiat menurunkan kadar gula penderita diabetes.Berdasarkan
penelitian diketuai Tyas Kurniasih dari Universitas Gadjah Mada Jogjakarta
berjudul Kajian Potensi Undur-Undur Darat (Myrmeleon sp) 2006, binatang ini
mengandung zat sulfonylurea.Kerja sulfonylurea pada undur-undur adalah
melancarkan kerja pankreas dalam memproduksi insulin. Karena, ketika insulin
dalam tubuh manusia menurun sementara kadar glukosa darah meningkat, maka
terjadi etidakseimbangan. Dimana insulin sebagai penghasil energi tubuh terus
berkurang. Akibatnya, tubuh mudah terserang penyakit.
7. Ular
Selain mematikan, bisa ular juga berdampak pengobatan. Namun
sejauh ini masih dilakukan penelitian, untuk mencari dosis yang tepat dan aman.
Bisa ular diujicoba untuk mencegah serangan jantung dan stroke, serta membasmi
kanker dan mengobati alergi berat.
Bisa ular pencegah stroke
Tim peneliti gabungan dari universitas Oxford, Liverpool dan
Birmingham yang mendapat dana dari Yayasan Jantung Inggris, kini sedang
melakukan penelitian khasiat bisa ular bagi pencegahan serangan jantung dan stroke.
Kedua penyakit ini, di negara maju menjadi pembunuh utama. Di Inggris saja,
setiap tahunnya tercatat 270.000 kasus serangan jantung, dan separuhnya
berakhir dengan kematian. Sementara jumlah kematian akibat stroke, setiap
tahunnya mencapai 60.000 kasus. Tidak mengherankan, jika Yayasan Jantung
Inggris membiayai penelitian pengobatan alternatif ini.
Sejak lama sudah diketahui, pada dasarnya, bisa ular dapat dibagi
menjadi dua tipe racun, yakni yang disebut neurotoxin atau racun pelumpuh
saraf, dan hematoxin atau racun yang melumpuhkan sistem sirkulasi darah. Bisa
ular ini merupakan campuran rumit sejumlah enzym. Penelitian lebih jauh,
menunjukan terdapat sekitar 20 jenis enzym beracun dalam bisa ular. Setiap
jenis ular berbisa, memiliki komposisi racun yang berbeda-beda, berupa campuran
antara enam sampai 12 jenis enzym. Masing-masing enzym pada bisa ular itu,
memiliki fungsi khas pula.
Di garis depan, bisa ular berfungsi sebagai pelumpuh mangsa dan
pembantu pencernaannya. Jadi kalau manusia yang bukan mangsa ular, dipatuk
ular, itu namanya sial atau ular merasa terganggu wilayah kekuasaannya. Namun
akibatnya dapat fatal. Enzym beracun dari bisa ular tidak pandang bulu, dan
bekerja sesuai fungsi alamiahnya. Misalnya saja enzym proteinase, memainkan
peranan utama pada pencernaan ular, dan berfungsi menguraikan jaringan kulit
atau otot dalam tempo amat cepat. Jika manusia dipatuk ular berbisa, yang
komponen racunnya mengandung proteinase, akibatnya jaringan kulit dan ototnya
rusak dan mati secara cepat.
8. Katak
Katak atau kodok masih jarang digunakan sebagai obat dan lebih
sering diolah sebagai bahan makanan. Tapi peneliti menemukan bahwa kulit katak
bisa menjadi obat untuk 70 penyakit utama termasuk kanker.
Para ilmuwan dari Queen’s University Belfast berhasil memenangkan
penghargaan atas studinya tentang kulit katak yang bisa menjadi obat untuk 70
penyakit utama. Para peneliti mendapatkan pujian sebagaiMedical Futures
Innovation Awards di London pada Senin 6 Juni 2011.
Studi yang dimpimpin oleh Professor Chris Shaw dari Queen’s School
of Pharmacy telah berhasil mengidentifikasi dua jenis protein yang dapat
mengatur bagaimana pembuluh darah bisa tumbuh.
Tim peneliti mendapatkan bahwa protein yang didapatkan dari waxy
monkey frog bisa menghambat pertumbuhan pembuluh darah dan dapat digunakan
untuk membunuh sel tumor kanker.
“Menghentikan pembuluh darah yang memasok makanan akan membuat tumor
menjadi kecil sehingga mengurangi kemungkinan ia akan menyebar, dan bisa
membunuh tumor tersebut. Hal ini bisa menjadi potensi untuk mengubah kanker
dari penyakit terminal menjadi kondisi kronis,” ujar Prof Shaw, seperti dikutip
dari BBCNews, Kamis (9/6/2011).
Prof Shaw mengatakan bahwa tumor kanker hanya bisa tumbuh hingga
ukuran tertentu sebelum akhirnya ia membutuhkan bantuan pembuluh darah untuk
tumbuh dan memberinya oksigen serta nutrisi penting lainnya.
Selain itu tim peneliti juga menemukan bahwa katak raksasa
firebellied menghasilkan protein yang bisa merangsang pertumbuhan pembuluh
darah serta membantu pasien untuk pulih dari cedera dan operasi lebih cepat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar