Rabu, 21 Februari 2018

Fauna yang dapat dijadikan sebagai obat

Fauna yang dapat dijadikan sebagai obat

 1. Cacing tanah
binatang yang hidup dalam tanah dan berlendir ini selain diburu untuk dijadikan umpan memancing ternyata bisa digunakan sebagai obat tradisional. Cacing mengandung kadar protein yang sangat tinggi, beberapa m kasiat cacing diantaranya adalah untuk obat typus, menurunkan kolestrol, menurunkan tekanan darah tinggi, mengobati saluran infeksi pernafasan, infeksi saluran pernafasan dan menurunkan kadar gula adalam darah.
2.  Kelelawar
hidup mencari makan di malam hari dan tidur di siang hari adalah aktivitas hewan ini. Bebagai penggunaan daging kelelawar sebagai obat antara lain adalah untuk penyakit asma, alergi hingga menambah stamina bagi pria maupun wanita

3. Tokek
beberapa tahun lalu tokek sangat dicari, sehingga harganya pun menjadi sangat mahal. Tokek dipercaya dapat mengobati asma, penyakit kulit dan menambah stamina, bahkan menurut penelitian daging tokek juga dapat menambah kekebalan tubuh yang juga membantu menghancurkan sel-sel tumor maupun kanker.

4. Tupai
binatang yang hidup di pohon kelapa ini pandai sekali melompat, hingga dijadikan sebuah pantun. Dibalik kelincahan hewan ini ternyata mempunyai banyak kasiat untuk mengobati berbagai macam penyakit seperti diabetes, kanker, reumatik dan penyakit lever apabila rutin dikonsumsi.

5. Kadal
kadal telah lama dikenal sebagai obat tradisional untuk mengobati penyakit yang berhubungan dengan organ bagian dalam manusia seperti : ginjal, paru-paru, asma, batuk, hingga tuberculosis (TBC).

6. Undur-undur sebagai obat
Tahukah kamu, kalau undur-undur juga bisa digunakan sebagai obat alternatif mengatasi diabetes. Binatang kecil biasa dijumpai di sekitar rumah berhalaman pasir itu ampuh menurunkan gula darah. Undur-undur mempunyai nama latin Myrmeleon sp ternyata berkhasiat menurunkan kadar gula penderita diabetes.Berdasarkan penelitian diketuai Tyas Kurniasih dari Universitas Gadjah Mada Jogjakarta berjudul Kajian Potensi Undur-Undur Darat (Myrmeleon sp) 2006, binatang ini mengandung zat sulfonylurea.Kerja sulfonylurea pada undur-undur adalah melancarkan kerja pankreas dalam memproduksi insulin. Karena, ketika insulin dalam tubuh manusia menurun sementara kadar glukosa darah meningkat, maka terjadi etidakseimbangan. Dimana insulin sebagai penghasil energi tubuh terus berkurang. Akibatnya, tubuh mudah terserang penyakit.

7. Ular
Selain mematikan, bisa ular juga berdampak pengobatan. Namun sejauh ini masih dilakukan penelitian, untuk mencari dosis yang tepat dan aman. Bisa ular diujicoba untuk mencegah serangan jantung dan stroke, serta membasmi kanker dan mengobati alergi berat.
Bisa ular pencegah stroke
Tim peneliti gabungan dari universitas Oxford, Liverpool dan Birmingham yang mendapat dana dari Yayasan Jantung Inggris, kini sedang melakukan penelitian khasiat bisa ular bagi pencegahan serangan jantung dan stroke. Kedua penyakit ini, di negara maju menjadi pembunuh utama. Di Inggris saja, setiap tahunnya tercatat 270.000 kasus serangan jantung, dan separuhnya berakhir dengan kematian. Sementara jumlah kematian akibat stroke, setiap tahunnya mencapai 60.000 kasus. Tidak mengherankan, jika Yayasan Jantung Inggris membiayai penelitian pengobatan alternatif ini.
Sejak lama sudah diketahui, pada dasarnya, bisa ular dapat dibagi menjadi dua tipe racun, yakni yang disebut neurotoxin atau racun pelumpuh saraf, dan hematoxin atau racun yang melumpuhkan sistem sirkulasi darah. Bisa ular ini merupakan campuran rumit sejumlah enzym. Penelitian lebih jauh, menunjukan terdapat sekitar 20 jenis enzym beracun dalam bisa ular. Setiap jenis ular berbisa, memiliki komposisi racun yang berbeda-beda, berupa campuran antara enam sampai 12 jenis enzym. Masing-masing enzym pada bisa ular itu, memiliki fungsi khas pula.
Di garis depan, bisa ular berfungsi sebagai pelumpuh mangsa dan pembantu pencernaannya. Jadi kalau manusia yang bukan mangsa ular, dipatuk ular, itu namanya sial atau ular merasa terganggu wilayah kekuasaannya. Namun akibatnya dapat fatal. Enzym beracun dari bisa ular tidak pandang bulu, dan bekerja sesuai fungsi alamiahnya. Misalnya saja enzym proteinase, memainkan peranan utama pada pencernaan ular, dan berfungsi menguraikan jaringan kulit atau otot dalam tempo amat cepat. Jika manusia dipatuk ular berbisa, yang komponen racunnya mengandung proteinase, akibatnya jaringan kulit dan ototnya rusak dan mati secara cepat.

8. Katak
Katak atau kodok masih jarang digunakan sebagai obat dan lebih sering diolah sebagai bahan makanan. Tapi peneliti menemukan bahwa kulit katak bisa menjadi obat untuk 70 penyakit utama termasuk kanker.
Para ilmuwan dari Queen’s University Belfast berhasil memenangkan penghargaan atas studinya tentang kulit katak yang bisa menjadi obat untuk 70 penyakit utama. Para peneliti mendapatkan pujian sebagaiMedical Futures Innovation Awards di London pada Senin 6 Juni 2011.
Studi yang dimpimpin oleh Professor Chris Shaw dari Queen’s School of Pharmacy telah berhasil mengidentifikasi dua jenis protein yang dapat mengatur bagaimana pembuluh darah bisa tumbuh.
Tim peneliti mendapatkan bahwa protein yang didapatkan dari waxy monkey frog bisa menghambat pertumbuhan pembuluh darah dan dapat digunakan untuk membunuh sel tumor kanker.
“Menghentikan pembuluh darah yang memasok makanan akan membuat tumor menjadi kecil sehingga mengurangi kemungkinan ia akan menyebar, dan bisa membunuh tumor tersebut. Hal ini bisa menjadi potensi untuk mengubah kanker dari penyakit terminal menjadi kondisi kronis,” ujar Prof Shaw, seperti dikutip dari BBCNews, Kamis (9/6/2011).
Prof Shaw mengatakan bahwa tumor kanker hanya bisa tumbuh hingga ukuran tertentu sebelum akhirnya ia membutuhkan bantuan pembuluh darah untuk tumbuh dan memberinya oksigen serta nutrisi penting lainnya.
Selain itu tim peneliti juga menemukan bahwa katak raksasa firebellied menghasilkan protein yang bisa merangsang pertumbuhan pembuluh darah serta membantu pasien untuk pulih dari cedera dan operasi lebih cepat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar